Bumi Dibombardir Sinar Kosmik Bintang Mati

Monday, August 2, 2010

planet evolution (info) ,

Partikel-partikel itu tiba bukan dalam kondisi "seragam" dari semua arah


Sinar kosmik dengan pola aneh tak beraturan membombardir Bumi dari luar angkasa. Fenomena ini ditangkap oleh eksperimen Ice Cube Neutrino Observatory yang dibangun jauh di dasar lapisan es Antartika.

Sinar kosmik merupakan partikel energi tinggi di angkasa luar yang diduga berasal dari sisa-sisa bintang mati. Namun, Ice Cube mendeteksi bahwa partikel-partikel itu tiba bukan dalam kondisi "seragam" dari semua arah.

Seperti dilansir Livescience.com, edisi 30 Juli 2010, studi menunjukkan bahwa sinar kosmik berlebih datang dari satu bagian di langit, dan sinar kosmik yang kurang kadarnya datang dari bagian lain.

"Ice Cube sebenarnya bukan dibangun untuk mengamati sinar kosmik. Sinar kosmik hanya dianggap latar belakang saja," kata peneliti dari University of Wisconsin-Madison, Rasha Abbasi.

Studi-studi sebelumnya telah menemukan adanya kemiripan kemiringan (yang disebut anisotropy) di langit di atas Kutub Utara Bumi.

Apa seismic anisotropy?
Pada saat gelombang elastik menjalar ke bawah permukaan bumi akan terjadi proses refleksi, refraksi, dan transmisi. Kondisi bawah permukaan bumi yang heterogen mengakibatkan gelombang menjalar ke segala arah. Penjalaran gelombang ke segala arah ini salah satunya dipengaruhi oleh sifat fisis yang terdapat pada medium yang di sebut anisotropy. Anisotropy biasanya terdapat pada perlapisan sedimen klastik, terutama pada formasi yang mengandung shale, yang di sebut vertical transverse isotrophy (VTI).
Adanya sifat anisotropy pada medium dapat menginduksi fasa gelombang sehingga menyebabkan distorsi. Hal tersebut dapat menyebabkan refleksi menjadi tidak jelas (blurr), posisi reflektor tidak tepat, struktur miring (dip structure) tidak tepat, stacking pada offset sedang dan jauh kurang akurat.
Untuk mengkoreksi pengaruh anisotropy medium, Thomsen, 2001, mengenalkan parameter-parameter anisotropy, yaitu epsilon dan delta. Parameter-parameter tersebut dapat dihasilkan menggunakan inversi koherensi multidimensional yang di konstrain oleh kontrol sumur atau inversi global tomografi.


Namun, baru kali ini ilmuwan melihat pola-pola aneh tersebut di langit benua paling ujung selatan planet Bumi.

"Namun, kami punya miliaran event mengenai sinar kosmik yang kemudian menjadi sangat menarik," tambahnya.

Abbasi mengatakan, salah satu penjelasan untuk mengungkap misteri sinar kosmik ini adalah bahwa sebuah bintang kemungkinan mati dalam ledakan supernova di yang relatif dekat dengan (Kutub Selatan), dan sisa-sisa ledakan itu mungkin bercampur membentuk sinar kosmik yang mendominasi sinyal-sinyal yang diterima oleh Ice Cube.

"Pada awalnya, kami tidak tahu apa yang harus kami harapkan," kata Abbasi. "Melihat anisotropy ini meluas ke langit Kutub Selatan merupakan hasil tambahan dari efek-efek misterius, entah itu karena daerah magnetis yang mengelilingi kami atau karena sisa-sisa ledakan supernova di sekitar sini," terang Abbasi.

Apakah misteri tersebut bisa diungkap atau tidak, observasi ini bisa membantu ilmuwan untuk lebih memahami sinar kosmik yang terbentuk. Penemuan oleh Ice Cube mengenai sinar kosmik ini dijelaskan secara detail dalam jurnal Astrophysical Journal Letters edisi 1 Agustus 2010.

0 komentar:

Post a Comment

silahkan memberikan komentar anda terhadap artikel ini