Aneh, Salju Turun di Musim Panas

Saturday, July 30, 2011

planet evolution (info) ,
Vadim Kurland

KOMPAS.com — Ada peristiwa aneh yang jarang terjadi. Sabtu (4/6/2011) lalu, ada salju setebal 6 inci di Hawaii, tepatnya di puncak Mauna Kea, salah satu pulau gunung api di rangkaian wilayah Hawaii. Padahal, tahu sendiri, sekarang lagi musim panas.

Salju di puncak Mauna Kea pada bulan Juni termasuk di luar kebiasaan. Salju pernah didapati juga pada bulan Juli, Agustus, bahkan akhir Mei. "Salju pada bulan Juni ini baru pertama kali terjadi setelah sekitar 30 tahun," kata Ryan Lyman, ahli cuaca dari Mauna Kea Weather Center, kepada Life's Little Mysteries.

Salju disebabkan badai besar akibat pertemuan udara hangat dengan udara dingin di atas Mauna Kea. Menurut Steven Businger, kepala ahli meteorologi dari Storm Evolution and Energetics Research, University of Hawaii Manoa, badai itu berhubungan dengan turunnya udara dingin dari atmosfer atas.

Sementara itu, dikatakan oleh Lyman, udara permukaan yang hangat naik dan bertemu dengan udara dingin di atmosfer atas. "Itulah yang menyebabkan badai... dan salju," tegasnya.

Businger menegaskan kalau munculnya salju itu bukan kejadian aneh. "Sering terjadi, tapi biasanya pada saat musim dingin, tidak pada musim panas," jelas Businger lebih lanjut.

Mauna Kea memiliki ketinggian lebih dari 4.200 meter."Pada ketinggian itu, temperatur di puncak sangat dingin sepanjang tahun," kata Businger.

Temperatur harian di puncak Mauna Kea sepanjang April hingga November berkisar -17 derajat celsius hingga 15 derajat celsius. "Jadi, ada salju selama musim semi dan panas termasuk normal," kata Businger. (National Geographic Indonesia/Alex Pangestu)


Read more: http://wawanwae.blogspot.com/2009/01/cara-membuat-related-post-posting.html#ixzz0rTVhPOvn
READ MORE - Aneh, Salju Turun di Musim Panas

Mikroba Bumi Lebih Ganas di Luar Angkasa

planet evolution (info) ,
NASAPertumbuhan mikroflora pada para astronot di luar angkasa lebih cepat. Hal itu dikhawatirkan mengganggu metabolisme jika para astronot berlama-lama di dalam misinya.

Seorang profesor dari Pusat Penyakit Infeksi dan Vaksinologi di The Institute Biodesign, Arizona State University, Amerika Serikat, Cheryl Nickerson, Selasa (26/7/2011), mengatakan, Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) perlu mengambil mikroba menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan misi ke luar angkasa.

Perlu pula menentukan obat yang digunakan untuk mencegah resistensi mikroba tersebut. Setidaknya, satu jenis mikroba yang bersifat patogen, yaitu Salmonella sp, diketahui akan lebih ganas di luar angkasa.

Perubahan gaya berat juga mengubah aktivitas jenis mikroba lain. Itu, di antaranya, bakteri Pseudomonas aeruginosa yang bisa mengganggu pernapasan, menunjukkan kemiripan perubahan genetik molekuler Salmonella.

"Penelitian ini setidaknya untuk mendapatkan vaksin yang lebih baik," kata Nickerson. (LIVESCIENCE.COM/NAW)


Read more: http://wawanwae.blogspot.com/2009/01/cara-membuat-related-post-posting.html#ixzz0rTVhPOvn
READ MORE - Mikroba Bumi Lebih Ganas di Luar Angkasa

Spesies Katak Mini Ditemukan di Australia

planet evolution (info) ,
Spesies katak mini yang hanya berukuran 2 cm ditemukan di areal berbatu dan kering di dataran Australia. Nama spesies katak tersebut adalah Uperoleia saxatilis. Adalah peneliti dari Australia National University (ANU), Western Australia Museum, dan University of Western Australia yang menemukan katak tersebut.

Renee Catullo, peneliti dari ANU, mengatakan bahwa spesies ini unik. "Katak ini memiliki kelenjar yang besar dan bintik coklat di sekujur tubuhnya. Katak ini juga punya nyanyian panggilan yang berbeda dari spesies lain," kata Catullo.

Meski merupakan spesies baru, katak ini sebenarnya sudah sering dijumpai. Ilmuwan mengetahui kebaruannya setelah mengobservasi katak yang dijumpai di daerah kering Australia. Analisis genetik memungkinkan ilmuwan tahu kebaruan spesies walau karakteristiknya sangat mirip dengan spesies lain.

"Masih sedikit yang diketahui tentang katak kecil coklat ini. Namun, katak ini ditemukan mengikuti hujan siklon dan terdapat di wilayah berbatu dan anak sungai. Penemuan ini menunjukkan masih perlunya penelitian lebih lanjut tentang biodiversitas di gurun Australia," kata Catullo seperti dikutip International Business Times, kemarin (27/7/2011).

sumber:kompas.com


Read more: http://wawanwae.blogspot.com/2009/01/cara-membuat-related-post-posting.html#ixzz0rTVhPOvn
READ MORE - Spesies Katak Mini Ditemukan di Australia

Inbox: Cahaya aneh misterius terlihat di Jabodetabek - Penjelasan

planet evolution (info) ,Pada tanggal 14 Juli 2011, banyak orang di wilayah Jabodetabek melihat cahaya aneh berwarna oranye terang. Termasuk dua orang pembaca enigma yang telah mengirim foto-foto hasil jepretan mereka. Pada postingan ini, kita juga akan mencoba mengidentifikasi identitas objek misterius tersebut.

Berikut foto-foto yang dikirim oleh Ekie (apaajacampur.blogspot.com) yang diambil dari Bekasi.


Dan berikut foto-foto dari Togoe PS yang diambil dari wilayah Brawijaya, Jakarta.

Penampakan tersebut dilihat oleh banyak orang di wilayah Jabodetabek sehingga sempat diberitakan oleh beberapa media. Salah seorang user youtube juga mengupload video penampakan tersebut seperti yang bisa kalian saksikan di bawah ini:


Nah, sekarang, apakah identitas objek yang terlihat pada foto-foto dan rekaman tersebut? Apakah meteor?

Saya sendiri pernah menyaksikan jejak-jejak seperti itu beberapa kali. Kadang terlihat bercahaya terang, kadang tidak. Kadang terlihat horizontal dan kadang terlihat vertikal. Pada foto-foto di atas, jejak api terlihat seperti menurun (jatuh) sehingga kita akan segera menyimpulkan kalau kita sedang melihat sebuah objek angkasa yang jatuh seperti sampah angkasa ataupun meteorit.

Namun, sebenarnya tidak harus demikian.

Ketika Prof.Thomas Jamaluddin dari LAPAN ditanya oleh wartawan Vivanews mengenai identitas objek ini, ia berkata kalau jejak itu adalah "Jejak kondensasi dari pesawat tempur yang memunculkan asap putih".

Dalam hal ini, saya setuju 100 persen dengan Prof.Djamaluddin, walaupun menurut saya jejak kondensasi tersebut tidak harus berasal dari pesawat tempur. Pesawat komersil pun sering menghasilkan jejak semacam itu.

Bukti lain kalau jejak itu ditimbulkan oleh pesawat terlihat pada dua foto yang dikirim oleh Ekie di atas. Jejak tersebut terlihat seperti berbelok dan tidak bergerak dalam arah yang lurus. Ini adalah bukti lain kalau jejak tersebut tercipta oleh sebuah pesawat, bukan meteor, karena meteor tidak bisa mengubah arah pergerakannya.

Pesawat yang menciptakan jejak kondensasi tersebut tidak terlihat karena posisinya yang cukup jauh dan kualitas kamera yang digunakan tidak memadai.

Istilah yang lebih populer untuk jejak kondensasi tersebut adalah contrail. Ketika gas buangan yang panas dari pesawat menjadi dingin, butiran es atau butiran kristal mikroskopis akan tercipta. Ini menyebabkan jejak gas buangan tersebut bisa terlihat dengan mata telanjang.

Contoh contrail bisa terlihat pada foto di bawah ini.

Pesawat jenis yang berbeda bisa menghasilkan contrail yang berbeda pula. Tidak harus berupa empat jalur seperti pada foto di atas. Beberapa jenis pesawat bisa menciptakan contrail yang panjang, sedangkan yang lainnya menghasilkan contrail yang pendek (Short Contrail). Dalam kasus penampakan 14 Juli, contrail yang dihasilkan adalah contrail pendek.

Selanjutnya, pasti akan ada dua pertanyaan yang pasti akan muncul di dalam benak kalian.

Pertanyaan pertama adalah: Mengapa jejak yang muncul pada tanggal 14 Juli terlihat seperti jejak api?

Dan pertanyaan kedua adalah: Mengapa jejak itu terlihat seperti sedang menuju ke bumi alias jatuh?

Saya akan menjawab pertanyaan pertama terlebih dahulu.

Jawaban atas pertanyaan pertama adalah karena iluminasi dari sinar matahari.

Seperti yang kita ketahui, jejak "api" misterius tersebut muncul pada sore hari. Pada foto yang dikirim oleh Ekie, terlihat pada time stamp kalau foto itu diambil pada pukul 17:57. Ini adalah saat matahari mulai tenggelam di ufuk barat.

Pada jam-jam tersebut, matahari memang sudah mulai tenggelam. Namun cahayanya masih menyinari bagian langit yang lebih tinggi. Ketika sebuah pesawat lewat, contrail yang dihasilkannya akan terkena cahaya ini dan menyebabkannya berubah warna menjadi oranye terang seperti api.

Contohnya seperti pada foto di bawah ini.

Jadi, jejak yang terlihat seperti api itu sesungguhnya adalah jejak contrail yang terkena cahaya matahari.

Jika lain kali penampakan cahaya seperti ini kembali muncul, maka saya yakin saat itu adalah sore hari ketika matahari mulai terbenam.

Lalu, untuk pertanyaan kedua soal mengapa contrail itu terlihat mengarah ke bawah.

Jawaban atas pertanyaan ini adalah karena ilusi optik.

Jejak itu tidak sedang memperlihatkan sebuah pesawat atau meteor yang sedang jatuh.

Jejak itu sesungguhnya tercipta oleh sebuah pesawat yang terbang dengan normal. Ia terlihat mengarah ke bawah karena pesawat itu sedang terbang menuju (atau menjauhi) pemegang kamera.

Walaupun kedengaran agak sukar dipercaya, namun sebenarnya sangat bisa diterima oleh logika. Contrail itu selalu horizontal (karena pesawat terbang horizontal). Namun, posisi pesawat dan pengamat akan menentukan ilusi yang tercipta.

Lihat contoh foto-foto di bawah ini:

Pesawat dan contrail yang terlihat seperti sedang mengarah ke bumi
(Lihatlah betapa miripnya contrail ini dengan penampakan 14 Juli - hanya di foto ini kita bisa melihat dengan jelas pesawatnya)


Pesawat dan contrail yang terlihat seperti sedang naik terbang menuju angkasa. Terlihat seperti rudal.

Ini adalah contrail yang tercipta akibat pesawat yang bergerak sejajar dengan pemegang kamera, bukan jejak jatuhnya komet

Foto ini menunjukkan contrail di Jerman yang terlihat mirip meteor. Pesawat yang menciptakannya hanya terlihat samar-samar

Ini adalah contrail nyaris vertikal yang diciptakan Airbus A340-600. Sama seperti foto di atas, pesawat yang menciptakannya juga terlihat samar-samar

Ilusi optik semacam ini juga pernah menciptakan kehebohan belum lama ini. Jika kalian ingat, pada tanggal 8 November 2010, jejak contrail nyaris vertikal terlihat dari Los Angeles yang memicu spekulasi kalau ada rudal rahasia yang sedang diluncurkan.

Spekulasi ini muncul karena jejak tersebut mengarah ke atas sehingga sangat mirip seperti rudal yang baru saja diluncurkan.

Namun, akhirnya misteri ini dipecahkan oleh seorang blogger bernama Liem Bahneman yang menemukan kalau jejak itu sebenarnya ditimbulkan oleh pesawat komersil America West nomor penerbangan 808. Ia bahkan berhasil menemukan sebuah rekaman yang memperlihatkan kalau pesawat itu juga menghasilkan jejak yang sama 24 jam kemudian.

Foto di sebelah kanan adalah foto yang dikira rudal. Sedangkan foto yang disebelah kiri adalah contrail yang diciptakan oleh pesawat America West 24 jam kemudian

Read more: http://wawanwae.blogspot.com/2009/01/cara-membuat-related-post-posting.html#ixzz0rTVhPOvn
READ MORE - Inbox: Cahaya aneh misterius terlihat di Jabodetabek - Penjelasan

Makhluk yang dianggap sebagai Cadborosaurus terekam kamera di teluk Nushagak, Alaska

planet evolution (info) ,Pada tahun 2009, ada desas-desus kalau seorang nelayan di Alaska telah berhasil merekam makhluk misterius yang disebut sebagai Cadborosaurus dan menyerahkan hasil rekaman itu kepada Discovery Channel. Desas-desus itu ternyata benar dan pada hari ini Discovery channel akan menayangkan rekaman tersebut secara exclusive.


Apakah kita telah mendapatkan bukti keberadaan makhluk cryptid Cadborosaurus?

Bisa saja. Walaupun masih terlalu jauh untuk menyimpulkannya dengan pasti.

Rekaman yang menarik ini diambil oleh seorang nelayan di teluk Nushagak, Alaska, pada tahun 2009, dan akan ditayangkan perdana hari ini pada acara "Hillstranded", sebuah dokumenter spesial dari Discovery Channel.

Pada rekaman tersebut, terlihat adanya seekor (atau lebih) makhluk panjang seperti ular sedang berenang di teluk. Ukurannya kurang lebih sekitar 6 sampai 9 meter dengan punuk di punggungnya. Makhluk itu juga menyemburkan air dari punggungnya seperti seekor ikan paus. Ini cukup luar biasa karena tidak ada ikan yang menyemburkan air dari punggungnya selain paus. Makhluk dalam rekaman tersebut, jelas bukan seekor paus.

Ini screen shot rekaman tersebut. Kalian bisa menyaksikan cuplikan dari discovery channel di akhir postingan ini.

Ketika melihat makhluk dalam rekaman tersebut, mungkin orang-orang akan segera menghubungkannya dengan Nessie, cryptid paling termashyur di dunia dari Lochness, Skotlandia. Namun, para cryptozoologyst yang menyaksikannya menemukan kalau makhluk itu lebih mirip dengan makhluk cryptid lainnya, yaitu Cadborosaurus, yang diberi nama berdasarkan teluk Cadboro di British Columbia, tempat makhluk jenis ini pertama kali ditemukan.

Paul LeBlond, mantan kepala Department of Earth and Ocean Sciences di universitas British Columbia mengatakan kepada Discovery News kalau ia sangat terkesan dengan rekaman tersebut. LeBlond pernah membantu menulis buku mengenai Cadborosaurus yang berjudul "Cadborosaurus: Survivor from the deep".

"Walaupun rekaman itu diambil pada situasi yang sedikit hujan dan kapal yang bergoyang, rekaman itu terlihat sangat asli."

Cadborosaurus sendiri memiliki nama julukan Cadborosaurus Willsi, yang berarti reptil atau kadal dari teluk Cadboro. Namun, kadang-kadang orang-orang hanya menyebutnya sebagai Caddy.

Makhluk ini dianggap sebagai salah satu jenis ular laut yang memiliki kepala seperti kuda, mata yang besar dan punggung yang berpunuk.

Penampakan makhluk seperti ini telah dilaporkan selama puluhan tahun. Namun baru pada tahun 1937 ditemukan bangkainya di Queen Charlotte Island, British Columbia. Bangkai itu ditemukan di dalam perut seekor ikan paus.

Sejak saat itu, nama Cadborosaurus mulai dikenal secara luas.

Bangkai Cadborosaurus yang misterius itu kemudian diteliti dan disimpulkan sebagai bangkai anak paus. Namun kesimpulan ini ditolak oleh sebagian orang, termasuk oleh pekerja yang menemukannya pertama kali.

Misteriusnya, bangkai itu kemudian hilang entah kemana.

Karena itu, rekaman Alaska menjadi sangat penting bagi para cryptozoolgyst yang ingin meneliti kembali kemungkinan keberadaan makhluk ini.

Banyak peneliti percaya kalau Cadborosarus adalah sejenis belut raksasa atau Frill Shark (Yang memang berbentuk mirip belut). Namun LeBlond menyangsikannya karena gerakan makhluk yang terlihat dalam rekaman tidak seperti gerakan seekor ikan.

"Pastilah makhluk (dalam rekaman) itu sejenis reptil atau mamalia karena ia bergerak naik turun (berosilasi) secara vertikal. Ikan sendiri bergerak ke kiri dan kanan."

Tentu saja satu-satunya cara untuk menentukan identitas makhluk itu adalah dengan menemukan makhluk misterius tersebut. Rekaman ini mungkin bisa menjadi patokan bagi para cryptozoolgyst.

Jim Covel, senior manager pada Monterey Bay Aquarium, menyimpulkannya dengan sangat baik.

"Kita memang masih menemukan banyak spesies baru di dalam lautan sehingga memungkinkan beberapa orang untuk mengakomodasi pikiran-pikiran seperti ini dan mengisi kekosongan yang ada dengan imajinasi. Namun, hal ini menunjukkan betapa eksplorasi ilmiah sangat dibutuhkan."

Siapa tahu, mungkin suatu hari Cadborosaurus yang misterius itu akan muncul kembali.

Saksikan rekaman tersebut dari cuplikan penayangan Discovery Channel berikut ini:





Read more: http://wawanwae.blogspot.com/2009/01/cara-membuat-related-post-posting.html#ixzz0rTVhPOvn
READ MORE - Makhluk yang dianggap sebagai Cadborosaurus terekam kamera di teluk Nushagak, Alaska