misteri perasaan manusia

Wednesday, June 2, 2010

planet evolution (info) ,

PERASAAN. Kita semua mengetahuinya–bahkan kita yakin bahwa setiap orang pasti memiliki perasaan. Akan tetapi apa dan bagimana perasaan itu tidak kita ketahui, yang bisa kita lakukan adalah hanya bisa mengamati dan mempelajari adalah pernyataan tentang perasaan tersebut. Itulah perasaan yang memiliki kapasitas sebagai misteri. Dalam psikologi, perasaan sering diartikan untuk pengalaman subjektif sadar mengenai emosi.

Segala hal yang terjadi dalam jiwa itu adalah pernyataan-pernyataan dari jiwa saja dimana perasaan adalah salah satu bagian melekat dan tidak terpisahkan dari jiwa tersebut, pernyataan diatas para ahli jiwa sepakat untuk dinamakan gejala psikis atau gejala jiwa.

Perasaan menyatakan sesuatu tentang keadaan jiwa seseorang. Kenampakan keadaan jiwa itu dapat digolongkan dalam dua golongan besar, yaitu: rasa suka dan rasa tidak suka. Anda sedikit banyaknya bisa mendeskripsikan apa yang dimaksud rasa suka dan rasa tidak suka! Jika demikian, dapatlah dikatakan bahwa perasaan itu menyatakan sesuatu tentang keadaan jiwa manusia. Perasaan itu juga dihayati secara suka ataupun secara tidak suka.

Beberapa ciri yang juga dinyatakan sebagai fakta dari perasaan

Pertama, perasaan tidak mungkin dapat berdiri dengan sendirinya. perasaan selalu bekaitan dengan gejala-gejala jiwa yang lain seperti: mengamati sesuatu (objek), memikirkan sesuatu, teringat akan sesuatu serta berfantasi (berhayal) tentang sesuatu. Kedua, bahwasanya perasaan itu selamanya bersifat perseorangan (individual). Saya analogikan seperti ini: Saat para pemain sepak bola seperti Liga Champion memasuki gelanggang, para penonton bersorak karena gembira. Terus saat pertandingan telah berjalan, terciptalah sebuah gol. Para penonton kembali bergembira. Akan tetapi tidak semua penonton itu bergembira, pasti ada yang sedih, yaitu mereka yang mendukung kesebelasan lawan. Dengan demikian, nyata sekali bahwa bila dua orang melihat suatu hal, tidak selamanya perasaan yang ditimbulkan oleh hal itu sama pada kedua orang tersebut. Dengan kata lain jelas sekali bahwa perasaan itu bersifat perseorangan.

Penyelidikan Tentang Perasaan

Keadaan jiwa manusia kadang-kadang menyatakan diri pada tingkah lakunya. Misalnya bersorak-sorak, raut roman pada wajah dsb. Para ahli saat menyelidiki tentang perasaan menggunakan metode ekstropeksi, namun ada kelemahan pada metode ini. Metode ini seringkali tidak berlaku untuk orang dewasa. Hal ini dikarenakan bahwa orang dewasa kebanyakan mampu menguasai diri. Metode lain yang sering dipergunakan oleh para ahli adalah metode introspeksi, meskipun kadang-kadang juga walau menggunakan metode ini akan banyak sekali mengalami kesukaran.

Selain dua metode diatas, kalangan ahli juga menggunakan pendekatan Fenomenologi, yang merupakan studi dalam bidang filsafat. Pertama kali diperkenalkan oleh filsuf Jerman, Johann Heinrich Lambert (1728 - 1777) Dalam bukunya Neues Organon (1764), dimana kajiannya adalah manusia sebagai fenomena serta pendekatan heterofenomenologi, dari pemikiran Dennett sebelum ia sampai pada pendapat bahwa dibutuhkan metode baru yang ia namakan "heterofenomenologi" untuk memahami kesadaran. Baik pendekatan Fenomenologi dan pendekatan Heterofenomenologi, keduanya dipergunakan sebagai pendekatan filosofikal yang menyediakan dasar untuk pengetahuan mengenai perasaan.

Seorang psikolog, Alfred Adler (1870-1937), telah menunjukkan perhatian kita kepada perasaan-perasaan yang disebut perasaan harga diri. Beliau ini adalah seorang ahli dalam perasaan minder. Seperti diketahui oleh anda juga, banyak orang yang memiliki rasa (perasaan) percaya diri yang tinggi (istilah gaulnya adalah Pe-De), namun banyak juga orang yang memiliki perasaan minder, percaya bahwa dia tidak memiliki kemampuan apa-apa, sebenarnya justru tidak demikian. Berdasarkan perasaan minder tersebut, Adler telah menyusun suatu ilmu jiwa dan ilmu mendidik yang bisa dikatakan lengkap.

Perasaan juga tidak lepas dari suasana hati (atau mood). Contoh, blog anda terintegrasi dengan AdSense dari Google yang banyak diidamkan oleh kalangan blogger itu. Sebulan atau dua bulan kemudian anda memeriksa akun adsense anda, tidak tahunya anda telah mendapatkan informasi dari google bahwa berdasarkan kuota limit saldo yang anda tetapkan, anda telah mendapatkan dolar dan tinggal menunggu pemberitahuan selanjutnya dari google mengenai pengiriman cek kerumah anda.

Peka

Ada orang yang sangat peka dalam merasa, orang yang perasa. Kalau mendengar berita baik, seketika itu juga seluruh hatinya langsung diselimuti awan suka cita. Akan tetapi apabila setelah itu mendengar berita yang kurang menyenangkan (bad news), maka orang tersebut langsung terjatuh dalam lembah duka cita. Orang yang demikian itu sangat mudah terpengaruh oleh perasaan. Kebalikannya, justru ada juga orang yang tidak peka dalam merasa atau disebut tidak mudah perasa. Hal ini hampir tidak Nampak pada orang tipe seperti ini, apakah dia sedang dalam awan suka cita atau masih dalam lembah duka cita. Hal inilah juga sebenarnya yang masih menjadi misteri dalam hal perasaan yang masih belum bisa diungkap.

Perasaan itu sangat penting artinya bagi manusia. Perasaan itu diibaratkan seolah-olah motor bagi perbuatan-perbuatannya. Misalnya, anda masih ingat tentang cerita perjuangan dalam merebut kemerdekaan Indonesia? Bahwa perasaan keadilan dan perasaan ingin bebas jugalah akhirnya kita (warga NKRI) memperoleh tenaga untuk memperjuangkan kemerdekaan kita. Alhasil, 17 Agustus 1945 adalah kumandang Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia!

Sekarang pun anda yang memiliki sebuah atau beberapa buah blog, saya pikir memiliki perasaan (motivasi) agar blognya sukses dan mendapatkan respon serta hal-hal postif lainnya. Ada rasa senang saat blog anda dikomentari oleh orang lain yang menyatakan pujian terhadap artikel yang anda buat, ada perasaan senang jika adsense atau link referral afiliasi anda menghasilkan uang. Semua itu adalah perasaan!

Dalam kehidupan sehari-hari pun dalam situasi yang sekecil apapun, perasaan pulalah yang mendorong anda untuk berbuat dan bertindak. Dan ingatlah kembali kalimat awal pada paragraph pertama diatas: “Perasaan. Kita semua mengetahuinya – bahkan kita yakin – bahwa setiap orang pasti memiliki perasaan. Akan tetapi apa dan bagimana perasaan itu tidak kita ketahui, yang bisa kita lakukan adalah hanya bisa mengamati dan mempelajari adalah pernyataan tentang perasaan tersebut. Itulah perasaan yang memiliki kapasitas sebagai misteri”.

1 komentar:

Anonymous said...

tindakan manusia adalah berdasarkan obyek pandang yakni berdasarkan pandangan mata yang di milikinya,yakni suatu benda yang membuatnya bergerak atau pancingan dari obyek sehingga manusia bergerak.2.karena perasaan manusia itu sendiri,yakni berdasarkan pola dari pikiran yang di milikinya.biasanya atas dasar sesuatu yang tumbuh di pikirannya.seperti hayalan,atau ke inginan-keinginan yang di milikinya yang ada dalam pikirannya.

Post a Comment

silahkan memberikan komentar anda terhadap artikel ini