IRAS, Mega Bintang Berukuran 20 Kali Lebih Besar Dari Matahari

Wednesday, September 8, 2010

planet evolution (info) ,

Bintang muda IRAS (kiri atas) difoto oleh Teleskop Splitzer milik NASA

Teleskop luar angkasa berhasil memotret sekumpulan bintang yang berada di galaksi lain. Salah satunya adalah sebuah bintang muda yang diyakini berukuran 20 kali lebih besar dari matahari.

Demikian ungkap ilmuwan yang bekerja sama dengan peneliti dari Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA). Peneliti NASA, Stefan Kraus dan astronom dari Universitas Michigan, Ann Arbor, mengungkapkan bahwa penemuan itu dalam rangka meneliti bagaimana bintang-bintang besar lahir di jagat lain.

Seperti diberitakan di laman resmi NASA, Rabu 14 Juli 2010, Kraus mengungkapkan bahwa Teleskop Luar Angkasa milik NASA, Spitzer, berhasil merekam gambar suatu bintang yang dinamakan IRAS 13481-6124. Gambar dari Teleskop Spitzer itu juga didukung oleh pantauan dari stasiun teleskop di Chile.
Bintang itu berlokasi di konstelasi Centaurus, yang berjarak 10.000 tahun cahaya. Massa IRAS 20 kali lebih besar dari matahari. "Ini merupakan kali pertama benda seperti itu bisa terpantau," kata Kraus.

Melalui pencitraan Spitzer, para peneliti juga menyaksikan bahwa
Menurut jurnal Nature, gambar yang diperoleh orbit NASA Spitzer Space Telescope dan sebuah teleskop yang berbasis di Eropa, menunjukkan adanya keping berdebu yang sangat dekat mengelilingi sebuah bintang yang sangat besar yang sebelumnya tak pernah ada.

Bintang itu dikelilingi oleh kumpulan gas dan debu sehingga menyerupai cakram. Fenomena seperti juga terjadi pada bintang-bintang yang lain.

"Cakram itu sangat mirip dengan apa yang telah kami lihat pada bintang-bintang muda, yang bentuknya lebih kecil, namun tetap saja besar," kata Kraus.

Ini adalah bukti langsung pertama tentang sebuah megabintang - dengan massa setidaknya 10 kali lebih besar dari matahari - dilahirkan dengan cara yang sama seperti bintang biasa. Teori sebelumnya menyebutkan, bintang-bintang besar terbentuk dari bintang-bintang yang lebih kecil yang bergabung.

"Ini adalah pertama kalinya kita mendapatkan gambar daerah bagian dalam dari keping di sekitar bintang muda yang besar," kata Stefan Kraus dari Observatorium Eropa Selatan. 'Pengamatan kami menunjukkan bahwa proses pembentukan untuk semua bintang sama, tanpa melihat massanya."

Menurut dia, gambar dari Spitzer kali ini menghasilkan citra yang lebih jelas dari yang pernah diperlihatkan sehingga membantu para ilmuwan untuk memahami lebih baik akan lahirnya bintang di jagat lain.

0 komentar:

Post a Comment

silahkan memberikan komentar anda terhadap artikel ini