planet evolution (info) ,
ist
Ilustrasi hujan es
Pertama, hadirnya awan kumulonimbus, lalu adanya arus udara atas dan bawah yang kuat yang membekukan air hujan di puncak awan. Bila air hujan telah beku di puncak kemudian menurunkannya ke tempat yang lebih hangat untuk menghimpun kelembapan sebelum siklus berulang.
TRIBUNNEWS.COM- Hujan es sebenarnya sulit terjadi walau di beberapa daerah Indonesia juga pernah mengalami. Untuk bisa terwujud hujan es harus ditunjang ditunjang kondisi yang tepat.
Pertama, hadirnya awan kumulonimbus, lalu adanya arus udara atas dan bawah yang kuat yang membekukan air hujan di puncak awan. Bila air hujan telah beku di puncak kemudian menurunkannya ke tempat yang lebih hangat untuk menghimpun kelembapan sebelum siklus berulang.
Semakin sering hal ini terjadi, semakin besar ukuran batu es dan tentu semakin besar butiran atau gumpalan es makin berbahaya bagi penduduk. Hujan es sebesar bola bisbol pernah terjadi di Kansas pada Mei 2007.
Sebagian besar hujan es terjadi di daerah lintang 30-60 derajat dari garis Khatulistiwa. Di dataran yang anginnya bertiup dari jajaran pegunungan besar. Hujan es intens bisa terjadi setiap kali udara hangat dan lembab tertolak ke tempat yang amat tinggi, bahkan di dekat Khatulistiwa.
Kericho, kawasan kebun teh setinggi 2.175 meter di atas permukaan laut di negara Kenya Afrika, bisa jadi lebih sering diterpa hujan es berhari-hari dibandingkan tempat lain.
Pada tahun 2009 ada terjadi 306 badai es destruktif di 16 negara bagian merusak hasil panen dan bangunan senilai lebih dari lima triliun di AS. Para ahli khawatir, musim panas yang lebih hangat dan lembab akan mengakibatkan jumlah itu terus membengkak. (Thomas Hayden, nationalgeographic.co.id)
Pertama, hadirnya awan kumulonimbus, lalu adanya arus udara atas dan bawah yang kuat yang membekukan air hujan di puncak awan. Bila air hujan telah beku di puncak kemudian menurunkannya ke tempat yang lebih hangat untuk menghimpun kelembapan sebelum siklus berulang.
Semakin sering hal ini terjadi, semakin besar ukuran batu es dan tentu semakin besar butiran atau gumpalan es makin berbahaya bagi penduduk. Hujan es sebesar bola bisbol pernah terjadi di Kansas pada Mei 2007.
Sebagian besar hujan es terjadi di daerah lintang 30-60 derajat dari garis Khatulistiwa. Di dataran yang anginnya bertiup dari jajaran pegunungan besar. Hujan es intens bisa terjadi setiap kali udara hangat dan lembab tertolak ke tempat yang amat tinggi, bahkan di dekat Khatulistiwa.
Kericho, kawasan kebun teh setinggi 2.175 meter di atas permukaan laut di negara Kenya Afrika, bisa jadi lebih sering diterpa hujan es berhari-hari dibandingkan tempat lain.
Pada tahun 2009 ada terjadi 306 badai es destruktif di 16 negara bagian merusak hasil panen dan bangunan senilai lebih dari lima triliun di AS. Para ahli khawatir, musim panas yang lebih hangat dan lembab akan mengakibatkan jumlah itu terus membengkak. (Thomas Hayden, nationalgeographic.co.id)
0 komentar:
Post a Comment
silahkan memberikan komentar anda terhadap artikel ini