planet evolution (info) ,
Pada masa Perang Dunia II, para meteorology memberi nama badai dengan nama perempuan. Menurut mereka nama-nama itu diambil dari nama istri mereka. Kemudian baru pada tahun 1979, National Weather Service (NWS) di Amerika Serikat memberi nama dengan gabungan nama lali-laki dan perempuan. Saat ini nama-nama itu telah diperbaharui oleh Wold Meteorological Organization (WMO) atau Badan Meteorologi Dunia. Mereka menggunakan nama yang singkat dan mudah diingat.
Pemakaian huruf di depan nama-nama itu berbeda, mislnya Arlene, Bret, Cindy. Nama itu akan berulang selama enam tahun. Kalau badai di Samudra Atlantik diberi nama bagaimana dengan tempat lain? Topan Durian pernah melanda Negara Filipina, Vietnam, dan Thailand. Badai Monica di Australia. Di Cina ada badai Long wang. Malaysia memberi nama badai Jelawat.
Negara Indonesia juga punya nama sendiri untuk badai seperti angin Bohorok, angin Gending. Ada yang lebih unik lagi, nama-nama badai itu bisa pensiun atau berhenti digunakan. Nama-nama yg indah tidak digunakan lagi bila badai yang terjadi memakan banyak korban. Penghentian nama itu tentu saja tidak serta merta tetapi harus dengan persetujuan WMO kalau nama- nama itu sudah tidak dipakai lagi akan diganti dengan nama yang lain.
Selama ini sudah banyak nama-nama yang sudah diganti. Seperti di tahun 2004 nama badai George dan Matthew diganti Gaston dan diganti lagi mejadi Mitch. Kemudian tahun 2006 nama badai Keith diganti Kirk. Bahkan kabarnya Katrina juga akan diganti karena memakan korban sangat banyak.
1 komentar:
ya Allah jangan sampe itu semua terjadi di tanah air tercinta... Amin...
tuh agin yang no.7 mirip pedang yang nusuk dari langi aja....
Post a Comment
silahkan memberikan komentar anda terhadap artikel ini